Manfaat Meditasi Bagi Otak Dalam
Belajar
Novita Sari
Program Studi
Dharma Acharya
Sekolah Tinggi
Ilmu Agama Buddha Jinarakkhita
Bandar Lampung
2015
A.
Pendahuluan
Belajar
merupakan proses menggali kemampuan serta bakat yang dimiliki. Kemampuan ini menjadi
berkembang bila proses belajar dilaksanakan sebaik mungkin. Proses belajar yang
baik dapat berkaitan dengan belajar kondusif. Artinya, dengan kegiatan belajar
yang kondusif, maka proses dalam belajar tiap-tiap individu pun baik. Karena
pada dasarnya keefektifan belajar serta kekondusifan menjadi pengaruh besar
dalam kegitan belajar.
Kelas
yang kondusif maka proses belajar pun menjadi kondusif dan efektif. Namun,
bukan hanya kelas yang menjadi tolak ukur keefektifan siswa dalam proses
belajar. proses belajar berjalan dengan baik didukung pula oleh kemampuan
berpikir seseorang. Maksudnya adalah kemampuan seseorang dalam berkonsentrasi
saat belajar berlangsung. Konsentrasi ini ada jika kondisi otak baik. Maka,
dalam belajar kondisi otak yang baik sangat mendukung proses belajar sekaligus
hasil yang didapat.
Kondisi
otak yang baik disini dimaksudkan bahwa adanya komunikasi yang baik antara pikiran
dengan tindakan yang dilakukan. Pikiran yang baik ada saat kegiatan belajar
berlangsung. Misalnya, ketika guru menjelaskan sebuah materi, ternyata kondisi
otak kurang baik, maka ia tidak akan fokus dengan materi. Hanya masuk dan tak
bisa di terima dengan baik. Untuk itu, ketika hendak belajar usahakan berada
pada kondisi otak serta pikiran yang baik.
Terdapat
cara yang sesuai untuk mengkondisikan pikiran untuk konsentrasi dalam belajar
yaitu dengan cara bermeditasi. Meditasi ini memberikan sumbangsih yang besar
bagi keseimbangan otak. Dengan syarat, harus mampu melaksanakan meditasi ini
dengan baik sesuai tata cara yang telah ada. Dengan hal ini, akan dibahas
mengenai pengaruh meditasi terhadap otak dalam belajar.
B.
Pembahasan
Pengertian
Otak
Otak
merupakan bagian utama manusia. Dengan adanya otak manusia akan dapat bekerja,
berpikir dan bertindak dengan baik. Karena, otak merupakan bagian tubuh yang
berfungsi sebagai monitoring kerja tubuh. Otak terdiri dari dua bagian yaitu
otak kanan dan otak kiri. Otak kanan (Hemisfer kanan otak) memiliki fungsi
menerima informasi non verbal, persepsi visual, kreativitas, imajinasi, musik,
warna, bentuk, emosi dan untuk ingatan jangka panjang (long term memory). Misalnya, bagi kebanyakan orang
belahan otak kanan ini bekerja saat memproses informasi tentang wajah seseorang
(O Toole, 2001 dalam Santrock, 2010:45). Otak belahan kanan juga mungkin aktif
saat orang mengekspresikan emosi dan saat mereka mengenali emosi orang lain
(Heller, dkk, 1997 dalam Santrock, 2010:45).
Otak
kiri (Hemisfer kiri otak) menjadi pusat bahasa, terutama berbicara dan tata
bahasa. Selain itu otak kiri berkaitan dengan logika, angka, tulisan,
kecerdasan, hitungan, analisa, dan untuk ingatan jangka pendek (short term memory). Akan tetapi, bukan berarti bahwa
semua proses bahasa dilakukan di otak belahan kiri. Misalnya, pemahaman aspek bahasa
seperti penggunaan bahasa yang tepat dlaam konteks yang berbeda-beda, metafora,
dan humor juga melibatkan belahan otak kanan
Perbedaan
fungsi dari kedua belahan otak tidak menjadikan sebuah hambatan bekerjanya
otak. Karena, kedua belahan otak ini bekerja sama dalam melakukan suatu
tindakan. Kedua belahan otak ini melakukan komunikasi yang baik ketika
melakukan tugasnya dalam berpikir. Misalnya, ketika otak kanan menerima informasi visual berupa
persepsi, otak kiri bekerja dengan proses menganalisia terhadap informasi yang
tercerap oleh otak kanan. Jadi, kedua
belahan otak ini memiliki peran yang kuat dalam menjalankan fungsinya untuk
menuntun proses berpikir dan belajar seseorang.
Latihan
diperlukan agar dapat mengembangkan serta menyeimbangkan otak kanan dan otak
kiri. Ada beberapa teknik yang bisa dilakukan. Salah satu cara tersebut yaitu
dengan bermeditasi. Meditasi yang baik dapat membantu menyeimbangkan otak kanan
maupun otak kiri. Untuk itu, berlatih meditasi sangatlah baik untuk melatih
otak untuk bekerja lebih baik.
Manfaat
Meditasi Sebagai Pemberi Energi Yang Baik Pada Otak Dalam Belajar
Belajar merupakan sebuah
kewajiban bagi siswa dalam proses pembelajaran di sekolah maupun di rumah. Belajar
memiliki banyak pengertian. Pengertian belajar menurut ilmu psikologi yaitu
suatu proses perubahan didalam tingkah laku sebagai hasil interaksi degan
lingkungannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut James O. Whittaker (dalam
Abu dan Widodo, 2013:126) belajar didefinisikan sebagai proses dimana tingkah
laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
Pengertian belajar dari Howard
L. Kingsley (dalam Abu dan Widodo, 2013: 126) yaitu Learning is the process by
which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practice
or training. Artinya, belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti
luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang ada
menjadi lebih baik. Perubahan ini juga merupakan hasil latihan yang bermula
dari proses berpikir. Proses berpikir yang baik terjadi karena proses belajar
diimbangi dengan kondisi otak yang baik. Artinya, kondisi otak yang baik sangat
mendukung kerja otak dalam berpikir dan belajar. kondisi otak yang dimaksud
adalah adanya konsentrasi yang baik. Kondisi otak yang baik karena sering
dilatih dengan baik. Cara yang baik adalah dengan melaksankan meditasi.
Meditasi merupakan kegiatan
pemusatan pikiran terhadap sebuah objek. Pengertian meditasi menurut KBBI
adalah pemusatan pikiran
dan perasaan untuk mencapai sesuatu (dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia/KBBI kamus versi online/daring/dalam
jaringan). Artinya, meditasi adalah sebuah upaya memusatkan pikiran untuk mencapai
ketenangan dalam pikiran serta harapan yang diinginkan.
Menurut agama Buddha pengertian meditasi itu sendiri adalah pemusatan
pikiran terhadap objek yang muncul dalam pikiran. Objek tersebut dapat berupa
objek menyenangkan bahkan yang tidak menyenangkan. Tergantung bagaimana
seseorang memilih objek yang muncul dalam pikiran masing-masing. Meditasi yang
populer dalam Budhisme yaitu Vipasana Bhavana. Meditasi Vipasana merupakan
meditasi untuk mencapai pandangan yang terang. Pada meditasi ini, objek yang
biasa digunakan adalah napas.
Meditasi ini mengamati keluar masuknya napas, dan belajar untuk terus
mengkonsentrasikan pikiran yang muncul sekilas dalam benak pikiran. Mengamati
objek lain yang muncul sebagai langkah nyata untuk mengkosentrasikan pikiran. Artinya,
dengan memahami terus menerus objek yang muncul, secara langsung mengamati
pikiran, dan otak bereaksi dalam hal ini. Berdasarkan sabda Sang Budha, dalam Majjhima
Nikaya I, 423 yaitu :
“Kembangkan meditasi dengan
meniru air, karena dengan cara itu, kesan menyenangkan dan tidak menyenangkan
terhadap sensasi panca indra yang telah timbul dan menguasai pikiran tidak akan
bertahan. Seperti orang-orang membersihkan kotoran dan air kemih, air liur,
nanah dan darah dengan air, namun air tidaklah terganggu, cemas atau jijik.
Karenanya, kembangkanlah meditasi dengan meniru air”.
Berdasarkan hal demikian, meditasi haruslah kita latih dalam keseharian
kita. Bermeditasi membantu menghilangkan pikiran-pikiran buruk yang ada dalam
benak pikiran. Selain itu, dengan bermeditasi membantu mengikis sifat buruk.
Salah satu contoh yaitu kemalasan yang menyebabkan kebodohan. Manfaat lain dari
meditasi akan membantu otak menjadi terus berkonsentrasi dalam belajar, dengan meditasi
yang baik dapat membantu lancarnya proses kerja otak. Mengapa demikian? Karena dengan
meditasi secara tidak langsung berupaya untuk selalu berkonsentrasi. Seketika
itu juga, otak melakukan sebuah terapi atau refresing kembali terhadap hal yang
menyebabkan lelahnya kerja otak. Dampaknya otak kembali normal dan pikiran
menjadi lebih tenang. Sehingga dalam belajar, akan lebih terkonsentrasi lebih
baik.
Bermeditasi, akan mampu membantu menyeimbangkan otak kanan dan otak
kiri. Selain meditasi Vipasana Bhavana, terdapat meditasi yang biasa dilakukan
oleh meditator pada umumnya adalah dengan meditasi Alpa- Tetha.
Meditasi
Alpha Theta sangat menarik, karena tidak hanya menghasilkan kombinasi manfaat
dari kedua gelombang, tapi juga frekuensi resonansi bumi dan ionosfer masuk
dalam rentang kedua gelombang ini, yaitu sekitar 7,8 Hz. Masuk pada kondisi
Alpha-Theta adalah untuk "kembali" ke kondisi mental yang dinamis di
mana kehidupan berevolusi. Meditasi Alpha –Theta ini juga berkaitan dengan
terapi gelombang otak (CV. Karya Abadi).
Terapi
Gelombang Otak memanfaatkan alat pengiring berupa musik sebagai objek meditasi.
Hal ini mengikuti prinsip fisika Frequency Following Response (FFR),
dimana otak secara alami mengikuti frekuensi dari musik terapi tersebut, dan
menyeimbangkan kedua belahan otak kiri dan kanan.
Seimbangnya
otak kanan dan otak kiri, maka proses berpikir dalam belajar berjalan dengan
baik. Karena, proses berpikir dalam belajar membutuhkan keseimbangan otak kanan
dan otak kiri. Hal ini dikarenakan kedua belahan otak bekerja secara
bersama-sama dalam suatu aktifitas dalam belajar.
Ilmuwan
neurosains Steven Hyman (2001) dalam King mengatakan bahwa otak sebagai
“penyatu yang hebat”. Artinya otak melakukan tugas yang luar biasa menarik
informasi bersama-sama. Suara, penglihatan, sentuhan, merasa, membaui,
mendengar, gen dan lingkungan disitu lah otak menyatukan seluruhnya seiring dengan
kita berfungsi di dalam dunia kita.
Berdasarkan
penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa meditasi memiliki peran penting
dalam melatih otak menjadi konsentrasi. Konsentrasi dalam melakukan aktifitas
belajar maupun berpikir. Dengan meditasi, pikiran menjadi lebih tenang dan
damai. Pikiran yang tenang dan damai tersebut membantu seseorang untuk lebih tenang
dalam melakukan aktifitas khususnya belajar dan dapat terciptanya belajar yang
lebih kondusif.
Belajar sering disebut sebagai
bekerjanya otak atau segala aktifitas yang berhubungan dengan otak. Saraf dan
sel –sel otak yang bekerja mengumpulkan semua yang dilihat oleh mata, didengar
oleh telinga, dan lain-lain, lalu disusun oleh otak sebagai hasil belajar.
Itulah sebabnya, orang tidak bisa belajar jika fungsi otaknya terganggu (Sobur,
2003:217).
Satu
contoh ketika seseorang sedang mengerjakan tugas, ia merasa kesulitan. Beban
pikiran yang diterima dalam sehari penuh membuat otak menjadi lelah dan sulit
untuk berpikir. Kemudian, ia menuju bhakti sala dan melakukan meditasi. Setelah
kembali, ia merasa lebih tenang, damai dan bahagia. Akhirnya, setelah itu ia
kembali mengerjakan tugasnya, dan dapat mengerjakan dengan penuh ketenangan dan
mengerjakan dengan pikiran yang tenang.
Berdasarkan
contoh tersebut, pelaksanaan meditasi membantu konsentrasi yang baik bagi otak.
Sehingga dalam belajar, seseorang menjadi lebih fokus dan terkonsentrasi dengan
baik pula. Selain memiliki manfaat yang baik bagi otak, meditasi memiliki
manfaat lain yang diperoleh yaitu memperoleh ketenangan dalam batin serta
menumbuhkan kebijaksanaan dalam diri. Dengan kebijaksanaannya, maka ia akan
lebih memaknai hidup, dicintai oleh orang yang berada di sekelilingnya. Seperti
Sabda Buddha yaitu “Para bijaksana yang tekun bermeditasi dan bahagia dalam
damainya Kebebasan (Nirwana) para Buddha nan Sempurna, bahkan Dewa-dewa pun
mencintainya (Dhp. 181)”.
Mulailah
belajar melatih meditasi. Luangkan waktu untuk melakukan meditasi untuk memenuhi
kebutuhan otak dan pikiran serta kebutuhan spiritual. Sebagaimana yang di
Sabdakan oleh Sang Buddha yaitu “Daripada hidup seratus tahun, tapi tanpa pengetahuan
dan kendali; sesungguhnya lebih baik kehidupan sehari orang bijaksana yang
tekun bermeditasi (Dhp, VIII: 111)”. Artinya, waktu cukup banyak yang dimiliki akan
tidak bermanfaat jika di sia-siakan. Maka, akan lebih baik jika dimanfaatkan
untuk bermeditasi.
C.
Referensi
Abu, Ahmadi
dan Widodo. 2013. Psikologi belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
King, Laura A.
2010. Psikologi Umum. Jakarta:
Salemba Humanika.
Mahatera, Ven.
Narada. 1989. Dhammapada. Bandung:
Karaniya.
Santrock,
John W. 2010. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Kencana.
Sobur,
Alex. 2003. Psikologi Umum dalam Lintasan
Sejarah. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Tim
CV. Karya Abadi. Gelombang Otak dalam
http://www.gelombangotak.com/meditasi_alpha_theta.htm.
CV. Karya Abadi di unduh pada 23 Mei 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar